TUGAS TEKNOLOGI LAYANAN JARINGAN

1. PuTTY: Serial Communication Application (RS232) Hyperterminal Substitute

 Using PuTTY: Serial Communication Application (RS232) Hyperterminal Substitute
On the Windows 7 and newer operating systems no longer includes Hyperterminal applications like Windows XP. Then what if you want to make a connection to other equipment with Hyperterminal? For this problem, the solution is twofold, you can download the Hyperterminal application in  the previous article [0] , or use PuTTY. PuTTY? Yes, PuTTY. Just download the file from the link in the reference section at the end of this article [1].

Mungkin hal ini banyak yang tahu, akan tetapi saya baru sadar ketika melihat jenis koneksi yang disediakan oleh PuTTY. Biasanya sih, saya menggunakan PuTTY hanya untuk melakukan koneksi SSH ke komputer / server yang ada di jaringan intranet atau internet. Tapi, selain koneksi SSH, telnet, dan RLogin, ternyata PuTTY juga bisa untuk koneksi serial :D baru tahu.

Using PuTTY: Serial Communication Application (RS232) Hyperterminal Substitute

Silakan buka aplikasi PuTTY, tandai pilihan "Serial", kemudian sesuaikan baudrate dan port Serial pada komputer. Kalo belum tahu cara melihat ada di COM berapa kabel serialnya (atau bisa juga pake USB to Serial), bisa cek dengan cara yang sudah dijelaskan sebelumnya [0].

Setelah itu, menu Category, pilih Connection dan Klik menu Serial. Selanjutnya tentukan konfigurasi-konfigurasi sesuai keperluan. Misal pada contoh ini kita ingin ngecek apakah kabel kita bisa mengirim atau menerima data, maka ganti bagian Flow Control menjadi "None", seperti tampak pada gambar.

Using PuTTY: Serial Communication Application (RS232) Hyperterminal Substitute

Untuk informasil lebih detail tentang cara ngecek kabel Serial (atau USB to Serial) masih berfungsi dengan baik, bisa menggabungkan tutorial ini dengan artikel sebelumnya yaitu tentang cara menyambung pin untuk mengirim dan menerima data dan mengeceknya dengan Hyperterminal. Untuk hasilnya, seperti pada gambar paling atas pada artikel ini Semoga bermanfaat.

https://www.elangsakti.com


2.Program Remote-Control Winamp Menggunakan WinLIRC dan AutoHotKey

Masih menggunakan hardware yang sama dengan tulisan sebelumnya, pada tulisan ini akan saya informasikan tentang hasil eksperimen saya membuat remote-control untuk Winamp menggunakan WinLIRC dan AutoHotKey.
AutoHotKey adalah program open-source gratis yang bisa digunakan untuk melakukan otomasi pada Windows dengan mengirimkan keystroke dan mouse-click. Jadi kita bisa mengoperasikan aplikasi melalui script yang kita tulis dan dieksekusi oleh AutoHotKey. Dengan AutoHotKey kita juga bisa membuat hotkey untuk keyboard, joystick, dan mouse. Kita juga bisa membuat otomasi untuk singkatan-singkatan kata atau kalimat yang sering kita gunakan sehingga dapat meningkatkan kerja kita dalam hal mengetik.
Selain itu AutoHotKey memiliki fitur GUI yang bisa digunakan untuk membuat form data entry atau form untuk aplikasi. Dan yang menarik adalah, AutoHotKey memiliki script untuk menerima data dari server WinLIRC. Jadi dengan AutoHotKey, kita bisa mengontrol Windows dan aplikasi-aplikasi kita menggunakan remote control TV/VCD/DVD kita.
Berikut adalah screenshoot program AutoHotKey untuk mengontrol aplikasi Winamp menggunakan remote control DVD Toshiba.
Pada eksperimen ini saya hanya mendefinisikan 4 buah tombol remote control yakni:
  1. Tombol Up – untuk menaikkan volume
  2. Tombol Down – untuk menurunkan volume
  3. Tombol Right – untuk memainkan lagu berikutnya
  4. Tombol Left – untuk memainkan lagu sebelumnya
https://telinks.wordpress.com



3.

Halo sobat boarduino, berjumpa lagi dengan saya. Pada hari ini saya menyempatkan diri untuk memberikan tutorial sederhana kepada kalian semua, setelah sekian lama saya tidak menulis di blog ini dikarenakan pada saat itu saya sedang menghadapi Ujian Akhir Semester.

Dan pada kesempatan kali ini, saya ingin memberikan turtorial untuk komunikasi serial antara bluetooth modul dengan arduino, untuk mengaktifkan output berupa empat buah LED. Tutorial ini adalah simulasi saja, pada penerapan yang sebenarnya, output tersebut bisa untuk mengaktifkan Relay modul dan mengendalikan peralatan rumah tangga dengan Android anda :D

Alat dan Bahan yang dibutuhkan :
  • 1x Arduino UNO
  • 1x Bluetooth modul HC-06 / HC -05
  • 4x Resistor 330 Ohm
  • 4x LED ( Warna Bebas )
  • 1x Projectboard ( Breadboard )
  • Kabel jumper secukupnya 
  • Smartphone Android
  • Aplikasi android BoarduinoSilahkan Download di Playstore DOWNLOAD

     Langkah - Langkahnya :

    1.)  Susunlah rangkaian berikut ini pada breadboard.


    Keterangan Konfigurasi Kabel :
    • Pin VCC pada Arduino dihubungkan ke Pin VCC pada HC-06 / HC-05
    • Pin GND pada Arduino dihubungkan ke Pin GND pada HC-06 / HC-05
    • Pin RXD pada Arduino dihubungkan ke Pin TX pada HC-06 / HC-05
    • Pin TXD pada Arduino dihubungkan ke Pin RX pada HC-06 / HC-05
    • Pin 2 pada Arduino dihubungkan ke Anoda LED 1
    • Pin 3 pada Arduino dihubungkan ke Anoda LED 2
    • Pin 4 pada Arduino dihubungkan ke Anoda LED 3
    • Pin 5 pada Arduino dihubungkan ke Anoda LED 4
    • Hubungkan semua katoda LED1 sampai LED4, lalu di jumper ke GND
    Apabila ente ingin mengganti LED dengan Relay Modul 5Volt, maka susunlah seperti ini
    2.) Setelah itu sambungkan Arduino pada Laptop/PC dengan menggunakan kabel serial.
    3.) Download dan Install program Arduino IDE di Arduino.cc ( If Needed )
    4.) Setelah terinstall, jalankan program Arduino-nya.
    5.) Klik menu "Tools -> Board -> Arduino Uno"
    6.) Klik menu "Tools -> Port -> ( Pilih Port arduino yang terdeteksi di komputer anda )
    7.) Lalu masukan Sketch dibawah ini, dan terakhir klik upload.
    http://arya-budhana.blogspot.com

    4.Mengendalikan Peralatan Listrik Via Internet/Web Dengan Starduino Board

     
     
     
     
     
     
    Rate This
     
    starduino_webrelay
    Mengontrol peralatan listrik melalui internet/web dapat dilakukan dengan beberapa cara baik yang sederhana ataupun yang sedikit lebih canggih. Pada tulisan ini akan saya sampaikan sekilas tentang bagaimana mengontrol relay melalui internet/web dengan menggunakan Starduino Board yang terhubung ke sebuah PC melalui port serial.
    PC yang digunakan haruslah memiliki program web-server yang sedang running (online). Pada eksperimen ini saya menggunakan paket program WAMP (Windows-Apache-MySQL-PHP) versi 2.2 yang dapat didownload dari situsnya di: http://www.wampserver.com/en/.
    Prinsip kerja teknik pengontrolan relay via internet/web ini dapat dijelaskan sebagai berikut. User melakukan pengontrolan (update status) peralatan listrik (relay) melalui perantaraan sebuah halaman web yang ditulis menggunakan bahasa scripting PHP. Melalui user-interface yang tersedia, user dapat memilih kondisi/status relay dengan meng-klik checkbox untuk masing-masing relay (Relay-1 s/d Relay-8). Selanjutnya, untuk meng-update kondisi/status Relay-1 s/d Relay-8, user harus meng-klik tombol Update Relay Status.
    Setelah tombol Update Relay Status di-klik, maka scripting PHP akan membaca nilai checkbox untuk Relay-1 s/d Relay-8 dan menjalankan sebuah program aplikasi yang akan mengirimkan data kondisi/status relay kepada Starduino Board melalui port serial RS232. Jika perintah terkirim dengan baik dan dikenali oleh Starduino Board, maka kondisi/status Relay-1 s/d Relay-8 akan di-update sesuai dengan keingingan user. Adapun rogram aplikasi yang dieksekusi oleh scripting PHP adalah program RSerial.exe.
    Program RSerial.exe Program ini saya buat menggunakan kompiler FreePascal versi 2.6.0. Fungsi program ini adalah mengirimkan perintah melalui port serial kepada Starduino Board. Pada eksperimen ini, Starduino Board terhubung ke PC melalui port serial COM1 dengan nilai baudrate 9600.
    Untuk mengaktifkan Relay-1 dan Relay-3, maka perintahnya adalah:
    >RSerial.exe COM1 9600 R1 R3
    dan untuk mematikan Relay-3 serta mengaktifkan Relay-7, maka perintahnya adalah:
    >RSerial.exe r3 R7
    Huruf R (kapital) menyatakan ON dan huruf r menyatakan OFF. Nomor yang mengikuti huruf R atau r adalah nomor relay.
    Untuk mengeksekusi program RSerial.exe, digunakan perintah PHP exec(). Berikut adalah penggalan scripting PHPnya.
    if (!empty($_POST[‘relay1’])) 
        $R1 = $_POST[‘relay1’]; 
    else 
        $R1 = "off"; 
    if (!empty($_POST[‘relay2’])) 
        $R2 = $_POST[‘relay2’]; 
    else 
        $R2 = "off"; 
    if (!empty($_POST[‘relay3’])) 
        $R3 = $_POST[‘relay3’]; 
    else 
        $R3 = "off"; 
    if (!empty($_POST[‘relay4’])) 
        $R4 = $_POST[‘relay4’]; 
    else 
        $R4 = "off"; 
    if (!empty($_POST[‘relay5’])) 
        $R5 = $_POST[‘relay5’]; 
    else 
        $R5 = "off" 
    if (!empty($_POST[‘relay6’])) 
        $R6 = $_POST[‘relay6’]; 
    else 
        $R6 = "off"; 
    if (!empty($_POST[‘relay7’])) 
        $R7 = $_POST[‘relay7’]; 
    else 
        $R7 = "off"; 
    if (!empty($_POST[‘relay8’])) 
        $R8 = $_POST[‘relay8’]; 
    else 
        $R8 = "off";
    $CMD = ""; 
    if ($R1=="on") $CMD = $CMD . "R1"; else $CMD = $CMD . "r1"; 
    if ($R2=="on") $CMD = $CMD . " R2"; else $CMD = $CMD . " r2"; 
    if ($R3=="on") $CMD = $CMD . " R3"; else $CMD = $CMD . " r3"; 
    if ($R4=="on") $CMD = $CMD . " R4"; else $CMD = $CMD . " r4"; 
    if ($R5=="on") $CMD = $CMD . " R5"; else $CMD = $CMD . " r5"; 
    if ($R6=="on") $CMD = $CMD . " R6"; else $CMD = $CMD . " r6"; 
    if ($R7=="on") $CMD = $CMD . " R7"; else $CMD = $CMD . " r7"; 
    if ($R8=="on") $CMD = $CMD . " R8"; else $CMD = $CMD . " r8";
    exec("RSerial.exe COM1 9600" . $CMD, $Output);
    starduino_drv08_webSebagai pelengkap, pada eksperimen ini saya juga menggunakan sebuah LCD 16×2 karakter untuk menampilkan kondisi Relay-1 s/d Relay-8. Gambar di samping adalah foto hardware yang saya gunakan dalam eksperimen yang terdiri dari Starduino Board, Modul Relay DRV08, dan Modul LCD 16×2.
    Pada eksperimen ini yang ditunjukkan adalah sebatas tentang bagaimana melakukan pengontrolan relay via internet/web. Pada eksperimen ini tidak membahas tentang bagaimana melakukan monitoring input yang dapat berupa input logika dengan kondisi on/off ataupun input yang berupa sensor seperti sensor suhu, sensor cahaya, sensor jarak, dan lain sebagainya.
    Setelah eksperimen ini, saya ingin melakukan eksperimen untuk monitoring input logika, input senor suhu, sensor jarak, atau yang lainnya. Lumayan sambil belajar pemrograman PHP. Dan tentunya saya juga ingin bereksperimen dengan menggunakan embedded web-server menggunakan Arduino atau Raspberry Pi. Semoga bisa segera terlaksana.
    https://telinks.wordpress.com
    5.MENGONTROL ROBOT MENGGUNAKAN REMOTE KONTROL TELEVISI
    Artikel ini membahas bagaimana cara mengontrol robot dengan menggunakan remote tv. Robot ini nantinya dapat bergerak sesuai dengan perintah yang kita kirimkan dengan mengunkan remote tv, cara kerjanya adalah Remote mengirimkan kode-kode tertentu sesuai dengan tombol yang ditekan dan robot menerima kode kode tertentu tersebut dan menterjemahkanya menjadi data hexadesimal kemudian data tersebut oleh robot digunakan untuk bernavigasi. Robot yang digunakan adalah Delta Robokit dan DST-R8C Stamp yang sudah dilengkapi dengan penerima infra merah ( IR-8510 ) yang terhubung pada port Infra Merah yang ada di CPU Board dan sebuah remote kontrol tv sony type RM-827S atau yang sejenis. Sebelum dibahas lebih lanjut akan dikaji terlebih dahulu data yang ada pada remote Sony. Berikut ini adalah karakteristik data yang dikirim oleh remote sony.
    • Code length: 12 bits
    • Carrier : 40kHz
    • T : ± 550us
    • Space between data: 25ms
    Dari data diatas dapat dilihat bahwa panjang data remote Sony adalah 12 bit yang terdiri dari 5 bit address data dan 7 bit sisanya adalah data itu sendiri. Data dimulai dengan start bit/header yang panjang datanya sekitar 2,4 ms (4T). Sedangkan untuk data nol terdiri dari low 0.6 ms high 0.6 ms, data satu terdiri dari low 0.6 ms, high 1.2 ms. Data selalu dimulai dari start bit diikuti dengan LSB dan diakhiri dengan MSB-nya. Jadi total panjang data sekitar 45 ms dengan jarak antar data sekitar 25 ms.
    Nilai dari data pada remote TV Sony adalah sebagai berikut :
    Setelah kita mengetahui karak teristik data dari remote sony, baru kita dapat membuat bagian penerimanya. Bagian penerima terdiri dari sebuah penerima inframerah yang sudah dilengkapi dengan filter untuk menghilangkan sinyal carier 40KHz yang dikirim oleh remote kontrol, sehingga hanya data digitalnya saja yang diterima oleh mikrokontroller. Salah satunya adalah IR-8510 dari Delta Electronic.
    Modul Infrared Transceiver IR-8510
    Untuk menerima data kita dapat menggunakan fasilitas timer yang ada pada mikrokontroler, berikut ini adalah potongan programnya, timer yang digunakan adalah Timer X, dengan x-tal 20 MHz0. Untuk menerima data kita dapat menggunakan fasilitas timer yang ada pada mikrokontroler, berikut ini adalah potongan programnya, timer yang digunakan adalah Timer X, dengan x-tal 20 MHz0.
    Program :
    void Init_TimerX()
    {
    txmr = 0x00;
    tcss = 0x00;
    prex = 20-1;
    tx
    = 255-1;
    ir_txic = 0;
    asm(“FSET I”);
    }
    void main()
    {
    unsigned int temp;
    AturClock_Ext();
    Atur_sfr();
    Init_TimerX();
    while(1)
    {
    Ambil_Remote();
    if (temp != 0)
    {
    if(temp
    else if(temp
    else if(temp
    else if(temp
    else if(temp
    else if(temp
    else if(temp
    }
    }
    }
     https://maxchristian.wordpress.com


    6.[Tutorial] Membuat Remote Control (RC) dengan Kendali Smartphone Android

    At this tutor we will make a software and hardware by utilizing a microcontroller. The tool that will be made is a robot car that can be controlled with a joystick interface via an Android smartphone. Immediately start the creation, starting from designing the hardware then the software ....
    For Hardware, Materials required such as:
    1. Microcontroller (Arduino Uno R3)
    2. Bluetooth (HC-05)
    3. DC 12Volt motor (2 pieces)
    4. Rode freewell (1 Buah)
    5. Driver Motor DC (L298N)
    6. Jumper Cables (as needed)
    7. Car body casing
    8. Power Supplay 12 Volt
    Make sure the ingredients above are complete, then assemble the body such as the installation of wheels and electronic devices to make it look neat and not look complicated with cable 2 . Well, here ... the schematic of wire line installation between electronic devices will be shown as shown in the following:
    Figure 1: Mobile Remote Schematic Series with an Android Smartphone
    Oke, perangkat keras sudah dirakit berikutnya pembuatan coding untuk bagian mikrokontroler dan antarmuka kendalinya. Dimulai dari pembuatan coding mikrokontroler dengan bantuan editor Arduino Ide menggunakan library meetAndroid. Untuk penggunaan library-nya sudah dijelaskan pada postingan sebelumnya jadi tidak akan dijelaskan kembali. Kita langsung saja ketik coding untuk mikrokontrolernya seperti ini.

    ?
    1
    2
    3
    4
    5
    6
    7
    8
    9
    10
    11
    12
    13
    14
    15
    16
    17
    18
    19
    20
    21
    22
    23
    24
    25
    26
    27
    28
    29
    30
    31
    32
    33
    34
    35
    36
    37
    38
    39
    40
    41
    42
    43
    44
    45
    46
    47
    48
    49
    50
    51
    52
    53
    54
    55
    56
    57
    58
    59
    60
    61
    62
    63
    64
    65
    66
    67
    68
    69
    70
    71
    72
    73
    74
    75
    76
    77
    78
    79
    80
    81
    82
    83
    84
    85
    86
    87
    88
    89
    90
    91
    92
    93
    94
    95
    96
    97
    98
    99
    100
    //masukan library MeetAndroid
    #include
     
    //deklarasikan nama librarynya
    MeetAndroid meetAndroid;
     
    //pin untuk motor A
    int dir1PinA=4;
    int dir2PinA=5;
    int speedPinA=9;
     
    //pin untuk motor B
    int dir1PinB=6;
    int dir2PinB=7;
    int speedPinB=10;
    int data;
     
    //berikan nilai awal kecepatan untuk motor
    int dataPWMKanan = 50;
    int dataPWMKiri = 50;
     
    void setup(){
    //inisialiasai pin sebagai OUTPUT
    pinMode(dir1PinA, OUTPUT);
    pinMode(dir2PinA, OUTPUT);
    pinMode(dir1PinB, OUTPUT);
    pinMode(dir2PinB, OUTPUT);
    pinMode(speedPinA, OUTPUT);
    pinMode(speedPinB, OUTPUT);
    Serial.begin(9600);
    meetAndroid.registerFunction(inComing,'A');
    }
    void loop() {
    meetAndroid.receive();
    if(data > 6)
    {
    dataPWMKanan = data;
    dataPWMKiri = data + 10;
    if(dataPWMKiri >= 250)
    {
    dataPWMKiri = 250;
    }
    }
    analogWrite(speedPinA, dataPWMKiri);
    analogWrite(speedPinB, dataPWMKanan);
     
    switch(data)
    {
    //maju
    case 1:
    //kiri
    digitalWrite(dir1PinA, HIGH);
    digitalWrite(dir2PinA, LOW);
    //kanan
    digitalWrite(dir1PinB, LOW);
    digitalWrite(dir2PinB, HIGH);
    break;
    //mundur
    case 2:
    //kiri
    digitalWrite(dir1PinA, LOW);
    digitalWrite(dir2PinA, HIGH);
    //kanan
    digitalWrite(dir1PinB, HIGH);
    digitalWrite(dir2PinB, LOW);
    break;
    //kiri
    case 3:
    //kiri
    digitalWrite(dir1PinA, LOW);
    digitalWrite(dir2PinA, HIGH);
    //kanan
    digitalWrite(dir1PinB, LOW);
    digitalWrite(dir2PinB, HIGH);
    break;
    //kanan
    case 4:
    //kiri
    digitalWrite(dir1PinA, HIGH);
    digitalWrite(dir2PinA, LOW);
    //kanan
    digitalWrite(dir1PinB, HIGH);
    digitalWrite(dir2PinB, LOW);
    break;
    //stop
    case 5:
    //kiri
    digitalWrite(dir1PinA, LOW);
    digitalWrite(dir2PinA, LOW);
    //kanan
    digitalWrite(dir1PinB, LOW);
    digitalWrite(dir2PinB, LOW);
    break;
    }
    }
    //fungsi untuk menerima inputan dari interface kendali
    void inComing(byte flag, byte numOfValues)
    {
    data=meetAndroid.getInt();
    }
    Next the design of the control interface with the Android smartphone as shown in Figure 2 below:
     https://tutorkeren.com

    Komentar

    Postingan Populer